Bawaslu Lebak Uji Petik Data Pemilih Meninggal, Temukan Data TMS yang Masih Hidup
|
Lebak,Bawaslu Lebak-Bawaslu Kabupaten Lebak melaksanakan uji petik terhadap data pemilih yang tidak memenuhi syarat (TMS) hasil Pleno Daftar Pemilih Berkelanjutan (PDPB) Triwulan III KPU Lebak pada 2 Oktober 2025. Uji petik ini dilaksanakan pada Jum’at, (14/11/2025) dengan fokus pada data pemilih meninggal yang telah ditetapkan sebagai TMS.
Dari sejumlah data TMS yang ada, Bawaslu Kabupaten Lebak mengambil sampel 31 pemilih dengan status meninggal, yang disesuaikan dengan kemampuan anggaran pengawasan yang tersedia. Hasil uji petik menunjukkan 28 data dinyatakan sesuai (pemilih benar meninggal), sementara 3 data tidak sesuai karena pemilih yang tercatat meninggal ternyata masih hidup.
Tim Uji Petik Bawaslu Kabupaten Lebak saat melakukan verifikasi data meninggal dunia di Kelurahan Muara Ciujung Barat Kecamatan Rangkasbitung, Jum'at (14/11/2025).
Menindaklanjuti temuan tersebut, Bawaslu Kabupaten Lebak akan berkoordinasi dengan KPU Kabupaten Lebak dan segera menyampaikan surat resmi berisi saran perbaikan data pemilih berkelanjutan berdasarkan hasil pengawasan uji petik. Langkah ini dimaksudkan agar data pemilih semakin akurat dan hak pilih warga tetap terjamin.
Dikatakan Ketua Bawaslu Kabupaten Lebak, Dedi Hidayat bahwa uji petik ini bagian dari komitmen Bawaslu Lebak untuk memastikan tidak ada pemilih yang kehilangan hak pilih hanya karena kesalahan data.
“Uji petik ini adalah bagian komitmen Kami untuk mengawal proses PDPB, dan temuan adanya pemilih yang masih hidup namun sudah masuk kategori meninggal menjadi dasar kuat bagi kami untuk merekomendasikan perbaikan kepada KPU agar data pemilih di Lebak semakin akurat dan dapat dipertanggungjawabkan." Jelas Dedi.
Sementara itu Plt. Kepala Sekretariat Bawaslu Kabupaten Lebak, Asep Ahmad Fathoni mengungkapkan bahwa pengambilan sampel 31 data pemilih meninggal dalam uji petik ini disesuaikan dengan kemampuan anggaran yang tersedia.
“Kami menyadari kemampuan anggaran yang ada masih belum maksimal, namun pengambilan sampel dan pelaksanaan uji petik tetap dirancang agar representatif dan bermanfaat bagi perbaikan data. Ke depan, kami akan terus mengoptimalkan pemanfaatan anggaran pengawasan agar kegiatan seperti uji petik dapat dilakukan lebih luas tanpa mengurangi akurasi dan kualitas hasil pengawasan." Ujar Asep.
Penulis : Noey
Foto : Dendi
Editor : Asep Ahmad Fathoni